Pada umumnya, Setiap Mesin diesel penggagas Generator atau yang sering juga kita sebut dengan Genset, dilengkapi dengan sistem santunan yang sanggup mengantisipasi mesin semoga tidak sanggup beroperasi pada ketika beberapa kondisi tertentu yang sanggup mengakibatkan kerusakan pada mesin diesel tersebut.
Seperti Misalnya, air Radiator pada Mesin diesel, kalau kondisi air kurang atau bahkan kosong, maka secara otomatis Mesin tidak sanggup dioperasikan, hal ini dimaksudkan semoga jangan hingga Mesin beroperasi tanpa pendingin dari radiator yang tentunya kondisi ini sanggup menjadikan kerusakan yang cukup fatal pada mesin diesel penggagas generator itu sendiri kalau tetap dioperasikan tanpa air pendingin.
Oleh alasannya itulah, pada mesin diesel generator sebaiknya dilengkapi dengan Safety Device atau Sistem Perlengkapan keamanan/keselamatan semoga kondisi Mesin sanggup terlindungi dari banyak sekali kerusakan atau gangguan.
Selain Proteksi terhadap kondisi Air Radiator, Terdapat beberapa Proteksi lainnya, yang biasanya terpasang dan terintegrasi pada Sistem starting atau Actuator/Valve Supply materi bakar ke Mesin, semoga mesin terhenti atau tidak sanggup dioperasikan kalau terdapat indikasi gangguan atau kondisi tidak layak operasi.
Mengenal Engine Safety Device pada Mesin Diesel Generator
Beberapa hal yang biasanya dijadikan sebagai patokan kondisi mesin dalam keadaan normal dan layak untuk dioperasikan, antara lain:- Level Air pada Radiator mesin
- Suhu Mesin
- Tekanan Oli
- RPM Mesin
Sebagai pola Diagram kelistrikan untuk Safety device Mesin diesel, menyerupai gambar dibawah ini:
![]() |
| Engine Safety Device Diagram |
Tegangan Supplai melewati serangkaian Switch NO(Normally Open) yang ada pada masing-masing Sensor sebelum dialirkan menuju Actuator Valve, sehingga kalau salah satu saja sensor mendeteksi ada problem dan melebihi batasan normal, maka rangkaian listrik yang menuju Actuator Valve akan terputus, sehingga mesin diesel tersebut akan berhenti beroperasi, atau tidak sanggup dioperasikan.
Setiap proteksi memakai sensor tertentu sesuai dengan fungsinya, antara lain:
- Level Switch untuk Sensor Level Air Radiator
- Temperature Switch untuk Sensor Suhu mesin
- Pressure Switch untuk sensor Tekanan Oli
- Tacho meter switch untuk sensor Speed atau RPM Mesin
Beberapa nilai standar dari banyak sekali proteksi diatas, antara lain:
- Level Air Penuh atau sesuai batas Normal pada Radiator
- Suhu Mesin maksimal 80°C
- Tekanan Oli minimal 0.8 Bar
- RPM Mesin normal pada 1500 Rpm
Oleh alasannya itu, ketika Mesin Diesel Generator tidak sanggup dioperasikan, atau ketika beroperasi lalu berhenti secara tiba-tiba,kemungkinan ada salah satu Sensor dari Safety Device mesin tersebut berfungsi, coba lakukan investigasi satu persatu untuk mendapat penyebabnya.
