Pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas mengenai "Apa yang dimaksud dengan Overload", Apa pengertian istilah "Overload", Apa imbas dari "Overload", dan Alat Proteksi untuk "Overload" itu sendiri.
Pengertian "Over-Load"
![]() |
| Apa yang dimaksud dengan "OVERLOAD" |
- Over yang mempunyai arti Berlebih/Melebihi
- Load yang mempunyai arti Beban/Muatan
Dalam Ilmu Kelistrikan istilah Overload biasa dipakai untuk menggambarkan banyak sekali Kondisi Alat atau sistem kelistrikan yang dipakai dan telah melebihi dari batas kemampuannya, sehingga hal ini tentunya akan menimbulkan banyak sekali imbas atau akhir yang kurang bagus.
Istilah Overload biasa dipakai untuk Motor Listrik yang dioperasikan dengan kondisi diberi beban melebihi dari Daya atau kemampuan motor listrik itu sendiri.
Istilah Overload juga biasa dipakai untuk Generator atau pembangkit listrik, Overload disini menjelaskan kondisi Generator dioperasikan untuk Beban atau Daya yang melebihi dari Daya Generator itu sendiri.
Sebagai Contoh:
1. Jika sebuah Motor Listrik yang mempunyai kemampuan maksimal 50 Ampere, lalu diberi beban putar sebesar 60 Ampere, maka dalam kondisi menyerupai ini Motor listrik tersebut sudah dalam Kondisi "Overload"".
2. Saat sebuah Generator dengan Daya/kemampuan maksimalnya yaitu 100Kw, dioperasikan dan diberi beban banyak sekali Alat listrik dengan Total Daya sebesar 110KW, Maka dalam kondisi ini Generator tersebut sudah mengalami Kelebihan beban atau ""Overload".
Akibat dari Overload
"Overload" yaitu suatu kondisi yang tidak diperbolehkan dan sanggup menimbulkan banyak sekali kerusakan pada alat yang dioperasikan alasannya menanggung beban yang berlebihan.
Jika suatu Motor Listrik dioperasikan dengan beban yang melebihi dari Kemampuan Motor tersebut, maka akan menimbulkan Motor tersebut mengalami kelebihan panas atau "Overheat", dan dalam waktu tertentu akan menimbulkan rusaknya isolasi kawat gulungan dan Motor listrik tersebut akan rusak atau Gulungan Terbakar.
Disamping itu kalau suatu Motor listrik dioperasikan dengan beban yang berlebihan, maka suhu akan meningkat melebihi batasan normal, dan jadinya Bearing akan panas dan pelumas kering, dan berakibat Bearing akan rusak yang lalu juga akan menimbulkan kerusakan pada gulungan motor listrik tersebut.
Demikian juga dengan banyak sekali Alat listrik lainnya, kalau dipakai melebihi batasan kemampuannya maka akan menimbulkan banyak sekali kerusakan yang berawal dari Meningkatnya Suhu melebihi batasan normal, dan menimbulkan Dampak kerusakan yang lebih serius.
Proteksi terhadap "Overload"
Karena imbas dari Overload ini yang sanggup menimbulkan kerusakan pada alat-alat listrik, maka dibutuhkan sistem Proteksi untuk mengantisipasi kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi "Overload", sehingga kalau dikala terjadi "Overload" maka perlindungan akan bekerja dan melindungi Alat listrik tersebut sebelum terjadi kerusakan serius.
Thermal Overload relay
Thermal Overload Relay (T.O.R), yakni Suatu alat untuk Memproteksi keadaan "Overload" dengan mendeteksi Meningkatnya suhu yang diterimanya, dan akan tetapkan rangkaian Kontrol.
Thermal Overload Relay biasanya dipasang dalam rangkaian Panel Motor Listrik (Rangkaian "Motor Starting system"), dan mempunyai prinsip kerja dalam besaran arus tertentu akan menimbulkan suhu meningkat dan selanjutnya Bimetal didalamnya akan melengkung dan tetapkan anutan listrik menuju sistem kontrol panel, dan Panel akan menghentikan Motor listrik sehingga tidak beroperasi dan Mencegah Kerusakan yang bisa saja terjadi kalau Motor listrik tersebut dioperasikan dalam keadaan kelebihan Beban atau "Over-Load".
Dalam sistem kelistrikan, Satuan dari Overload ini sendiri biasanya memakai Satuan arus yakni Ampere.
Setting Thermal Overload Relay
Untuk sanggup menawarkan Proteksi, maka Thermal Overload Relay haruslah disetting dengan nilai arus dibawah dari besaran Arus Maksimal dari suatu Motor Listrik, sehingga sebelum Motor listrik tersebut mengalami Beban yang berlebih, maka diharapkan Thermal Overload relay ini sudah mendeteksi dan bekerja untuk melindungi Motor dari kerusakan akhir "Kelebihan beban".
Sebagai contoh:
Jika suatu motor listrik dengan kemampuan arus nominal (In) sebesar 100Ampere, maka sebaiknya Settingan Thermal Overload relay harus lebih rendah dari 100 Ampere tersebut, dan untuk settingan secara umum sanggup dibentuk sebesar 80% x In, atau settingan sebesar 80 Ampere, sehingga dikala motor tersebut mendapat beban sebesar 80 Ampere, maka Thermal Overload relay sudah bekerja dan tetapkan rangkaina kontrol, dan Motor listrik berhenti beroperasi.
Selain istilah "Overload", dalam ilmu kelistrikan juga dikenal beberapa istilah yang menggambarkan kondisi yang berlebih, antara lain:
- Over-Current (Arus berlebih)
- Over-Voltage (Tegangan berlebih)
- Over-Heat (Panas berlebih)
- Over-Speed (Putaran berlebih)
- Over-Charging (Pengisian berlebih)
- Over-Excitation (Penguat berlebih)
- Over-Frequency (Frekuensi berlebih)
