PMG yaitu kependekan dari Permanent Magnet Generator, atau pembangkit dengan Magnet permanen.
Fungsi PMG
PMG mempunyai fungsi sebagai pembangkit listrik untuk sistem eksitasi pada sebuah Generator listrik AC 3 fase.
Bagian-bagian PMG
- PMG Rotor
- PMG Stator
Gulungan PMG Stator akan mendapatkan medan magnet yang berputar yang dihasilkan PMG Rotor.
Melalui proses berputarnya medan magnet (PMG Rotor) yang diterima Gulungan PMG Stator, maka pada ujung-ujung gulungan PMG Stator akan menghasilkan listrik.
Sebenarnya tidak semua Generator listrik AC 3 fase memakai PMG sebagai sistem eksitasi.
Sistem eksitasi pada generator ada dua, yaitu:
- PMG-Excited Generators
Generator yang dilengkapi dengan PMG sebagai sistem eksitasi. - Self-Excited Generators
Generator yang memakai tegangan output dari gulungan utama sebagai sistem eksitasi (Self-Excited).Apa perbedaan PMG-Excited Generators dan Self-Excited Generators?
Perbedaan antara kedua generator ini yaitu prinsip kerja sistem eksitasinya, untuk lebih jelasnya berikut ini kita uraikan prinsip kerja masing-masing generator tersebut dalam menghasilkan listrik.
![]() |
| Permanent Magnet Generators (PMG) |
Prinsip kerja PMG-Excited Generators
- PMG Rotor ikut berputar ketika mesin pencetus generator dioperasikan.
- Medan magnet dari PMG Rotor yang berputar kemudian diterima oleh Gulungan pada PMG Stator.
- Karena Medan magnet yang dihasilkan PMG Rotor memotong penghantar pada Gulungan PMG Stator, maka akan menghasilkan tegangan listrik pada ujung gulungan PMG stator.
- Listrik yang dihasilkan PMG Stator yaitu Listrik arus bolak-balik (AC) 3 fase dengan besar tegangan berkisar antara 150VAC – 180VAC.
- Lalu tegangan yang dihasilkan PMG Stator dialirkan ke AVR (Automatic Voltage Regulator).
- Terminal kabel Gulungan PMG Stator pada AVR biasanya disimbolkan dengan karakter P2, P3, P4.
- Tegangan listrik AC dari PMG Stator kemudian diubah atau disearahkan menjadi tegangan listrik DC oleh AVR. (Mengenal Fungsi AVR pada Generator).
- Besar tegangan dari PMG Stator yang awalnya 150VAC – 180VAC, kemudian disearahkan dan besar tegangannya juga diturunkan oleh AVR, Tegangannya menjadi berkisar antara 13VDC – 60VDC.
- Kemudian tegangan listrik 13VDC-60VDC tersebut dari AVR dialirkan ke Gulungan Stator Eksiter (Exciter Field Stator).
- Terminal kabel untuk Tegangan keluaran dari AVR menuju Gulungan stator eksiter ini, pada AVR biasanya disimbolkan dengan karakter X dan XX.
- Karena Gulungan Eksiter stator diberi tegangan, maka akan menghasilkan medan magnet.
- Medan magnet ini akan ditangkap oleh gulungan Eksiter rotor (Exciter Rotor), sehingga gulungan Eksiter rotor akan menghasilkan listrik.
- Listrik yang dihasilkan dari gulungan eksiter rotor berupa tegangan arus bolak-balik atau AC 3 fase, kemudian disearahkan dengan memakai diode yang ada pada rotating rectifier.
- Tegangan DC yang dihasilkan Rotating Rectifier kemudian dialirkan menuju Gulungan utama ada Rotor (Main Field Rotor), sehingga Rotor utama pada generator tersebut menghasilkan medan magnet.
- Medan magnet dari Rotor utama inilah yang ditangkap oleh Gulungan Utama Stator (Main Field Stator), sehingga Gulungan utama pada Stator menghasilkan listrik.
- Listrik yang dihasilkan dari Gulungan Utama pada Stator inilah yang menjadi Tegangan listrik keluaran utama sebuah Generator (Output Voltage) dan dialirkan menuju jaringan instalasi listrik.
Prinsip kerja Self-Excited Generators
Untuk uraian Prinsip kerja Generator dengan Self-Excited Generators, sanggup anda baca pada artikel aku sebelumnya, mengenai Prinsip kerja Generator AC 3 fase
Keuntungan Generator dengan PMG
- Tegangan Eksitasi lebih stabil
- Pada ketika gulungan Exciter gres digulung (Rewinding), Tidak perlu diberi Tegangan DC eksternal.
Demikianlah sedikit klarifikasi mengenai apa itu PMG, dan fungsi PMG pada Generator listrik AC 3 fase.
Semoga bermanfaat!
dikutip dari banyak sekali sumber
