Lonjakan Arus pada dikala Elektro motor dioperasikan atau biasa disebut arus Starting sanggup mencapai 4-7 kali dari Arus normal elektronika motor tersebut.
Arus Starting motor listrik = 4 s/d 7 x InMengingat besarnya lonjakan arus listrik dikala sebuah Elektro motor dioperasikan (Starting Motor), maka digunakan banyak sekali sistem untuk meminimalkan Lonjakan Arus starting tersebut.
Berbagai Sistem Rangkaian Motor Starter
Namun untuk Elektro motor yang mempunyai daya kecil pada umumnya tidak membutuhkan sistem starting yang berfungsi untuk mengurangi lonjakan arus starting.
Oleh lantaran itulah, salah satu sistem rangkaian starting untuk elektronika motor dengan daya yang kecil, cukup dengan memakai rangkaian Direct On line (DOL).
Baca juga; Rangkaian STAR-DELTA
Sistem kerja rangkaian Direct On Line (DOL) yaitu: Elektro motor eksklusif mendapat supplai tegangan sebesar 100 persen dari besar tegangan sumber (380 Volt).
Baca juga: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3PhaseSistem starter Elektro Motor dengan memakai rangkaian Direct On Line atau DOL ialah Sistem starting elektronika motor yang paling sederhana, dan biasa digunakan untuk elektronika motor yang mempunyai daya lebih kecil dari 5,5 Kw (< 5,5 KW).
Elektro motor < 5,5KW = DOL (Direct On Line).Untuk mengenal lebih terang mengenai bagaimana prinsip kerja rangkaian motor starter dengan sistem DOL (Direct On Line), berikut wiring diagram rangkaian DOL (Direct On line), rangkaian diagram Line dan diagram Control, beserta penjelasannya.
Baca juga: Wiring Diagram Auto-Trafo, lengkap
Wiring Diagram Rangkaian DOL (Direct On Line).
Wiring Diagram Direct On Line (DOL) |
Prinsip Kerja Rangkaian DOL (Direct On Line):
- Pada dikala Push Button"On" ditekan , maka tegangan sumber dari MCB akan mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1 dan mengakibatkan Magnetic Contactor bekerja menghubungkan terminal utama (LINE) dan mengalirkan sumber tegangan melewati TOR (Thermal OverLoad Relay) dan menuju ke Elektro Motor.
- Karena prinsip kerja Push Button (Tombol) ON pada dikala dilepas akan kembali terputus, maka ditambahkan rangkaian "Pengunci".
- "Pengunci" berfungsi untuk mengalirkan sumber tegangan dari MCB melewati rangkaian Push Button"OFF", menuju eksklusif ke terminal bantu NO (Normally Open) pada Magnetic contactor dan selanjutnya terminal tersebut dihubungkan menuju Coil.
- Jadi, dikala Push Button"On" ditekan, tegangan dari Push Button"On" akan mengalir ke coil, dan magnetic contactor pun bekerja, dikala magnetic contactor bekerja, terminal bantu NO pada Magnetic contactor tersebut akan terhubung dan juga mengalirkan sumber tegangan dari Push Button"Off" menuju coil.
- Karena sumber tegangan dari pengunci sudah dialirkan menuju coil, pada dikala Push button"ON" dilepas, magnetic contactor tetap bekerja lantaran masih mendapat sumber tegangan dari Push Button"Off".
- Kemudian pada dikala Push Button"Off ditekan, Sumber tegangan yang melewati terminal bantu"NO" (Pengunci) akan terputus, dan Magnetic contactor pun akan berhenti beroperasi dan tetapkan rangkaian utama.
Kesimpulan:
- Push Button"On" ditekan-Magnetic Contactor bekerja-Tegangan mengalir ke Elektromotor-Elektromotor beroperasi-Pilot Lamp Hijau menyala (RUN).
- Push Button"On" dilepas-Magnetic contactor tetap bekerja lantaran mendapat tegangan dari "Pengunci"-Elektro motor tetap beroperasi.
- Push Button"Off" ditekan-sumber tegangan ke pengunci terputus-Magnetic contactor berhenti-rangkaian terputus-Elektro motor berhenti beroperasi (STOP).
Komponen yang diharapkan untuk rangkaian DOL (Direct On Line), antara lain:
- MCCB (No-Fuse Breaker)
MCCB akan bekerja dengan tetapkan sumber listrik ke rangkaian pada dikala terjadi Over Current (Arus Lebih) maupun dikala terjadi Short Circuit (Hubungan Singkat).
Selain itu, MCCB juga berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian secara manual dengan menurunkan atau menaikkan tuas yang ada pada MCCB tersebut.
Ukuran MCCB yang digunakan untuk rangkaian DOL (Direct On Line) diadaptasi dengan besar daya Elektro motor.
Cara memilih berapa Ampere MCCB (Breaker) yang digunakan pada Rangkaian DOL, adalah:
125% x In (125 persen kali arus nominal elektronika motor yang digunakan).
MCCB = 125% x InContoh:
Jika Elektro motor yang digunakan mempunyai daya sebesar 5,5kw (P = 5500 Watt), tegangan kerja 380 Volt, Cosphi 0,80.
Maka arus nominal (In) elektromotor tersebut, adalah:
P = V x I x Cosphi x akar3
5500 watt = 380Volt x I x 0,80 x 1,73
I = 5500 watt / 525,92
In = 10,45 Amp.
MCCB (Breaker) yang diharapkan untuk Rangkaian DOL, untuk Starting Elektro motor 5,5kw adalah: 125% x In
125/100 x 10,45 = 13 Ampere.
Karena MCCB 13 Amp tidak tersedia dipasaran , maka sanggup memakai MCCB 15A.
- Magnetic Contactor
Magnetic Contactor mempunyai Gulungan (Coil) yang berfungsi untuk mengubah arus listrik menjadi medan magnet, dikala Coil diberi tegangan, maka akan menghasilkan magnet yang akan menarik Elemen logam yang berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Terminal penghubung (Contact-Point).
Terminal "Coil" pada Magnetic Contactor umumnya diberi simbol A1 dan A2.Terminal utama pada Magnetic Contactor yang digunakan pada rangkaian terdiri dari 3 terminal untuk penghubung phase R,S,T dari sumber tegangan menuju Elektro motor.
Terminal utama ini bersifat NO (Normally Open), dikala magnetic contactor tidak diberi tegangan posisi terminal dalam keadaan terbuka atau tidak terhubung, Terminal utama akan terhubung dikala coil magnetic contactor diberi tegangan.
(Besar tegangan sesuai dengan spesifikasi magnetic contactor yang digunakan).
Selain terminal utama, pada magnetic contactor juga terdapat terminal (Contact point) pemanis yang bersifat NO (Normally Open), maupun NC (Normally Close).
NO = Normally Open
NC = Normally CloseNO = Normally Open, Magnetic contactor dalam posisi normal atau tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini dalam kondisi terbuka (tidak terhubung), terminal ini akan terhubung (tertutup) dikala coil magnetic contactor diberi tegangan.
NC = Normally Close, Magnetic contactor dalam posisi normal atau tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini dalam kondisi tertutup (terhubung), terminal ini akan terputus (terbuka) dikala coil magnetic contactor diberi tegangan.
- TOR (Thermal Overload Relay)
Thermal Overload relay bekerja menurut arus listrik yang melewati potongan Bimetal yang ada di dalam Thermal Overload relay, bila besaran arus listrik yang melewati bimetal melebihi settingan yang sudah diatur, maka suhu bimetal meningkat sehingga bimetal melengkung.
Melengkungnya bimetal akan menyentuh tuas yang ada, dan mengakibatkan terminal pada Thermal Overload relay tersebut bekerja, terminal NO akan terhubung dan sebaliknya terminal NC akan terputus.
- MCB
Jika terjadi hubung singkat pada rangkaian control, maka MCB akan tetapkan sumber listrik ke rangkaian control.
Jadi, MCB disini hanya untuk mengamankan rangkaian, dan komponen-komponen yang ada, menyerupai Magnetic Contactor, Pilot Lamp, dan kabel rangkaian.
(Bukan untuk mengamankan arus lebih pada Elektro motor).
Ukuran MCB yang biasa digunakan pada rangkaian DOL motor starter, biasanya tidak terlalu besar.
Ukuran MCB yang biasa digunakan ialah MCB 3 Ampere.
- Push Button (On & Off)
Push Button On (Start) bersifat NO (Normally Open)Saat tombol On (Start) ditekan, maka rangkaian atau contact point yang semula terputus akan terhubung, kemudian bila tombol dilepas rangkaian atau contact point yang ada akan terputus kembali.
Push Button Off (Stop) bersifat NC (Normally Close)Saat tombol Off (Stop) ditekan, maka rangkaian atau contact point yang semula terhubung akan terputus, kemudian bila tombol dilepas rangkaian atau contact point yang ada akan terhubung kembali.
Ingat:
Prinsip kerja Push button hanya bekerja sesaat dikala ditekan, dikala tekanan dilepas (Tidak ditekan) maka push button akan kembali pada posisi semula.
- Pilot Lamp (Hijau & Merah)
Jika lampu Hijau menyala menerangkan bahwa electro motor dalam keadaan beroperasi (RUN).
Jika lampu merah menyala menerangkan bahwa electro motor berhenti beroperasi (TRIP) yang disebabkan oleh beban lebih (Over load).
Semoga bermanfaat!