Ads Kiri Khusus Desktop

Boyolali - Tips - Wiring Diagram Rangkaian Star-Delta Untuk Starting Motor 3Ph

Generating Link...
Rangkaian STAR-DELTA sistem Starter Motor 3 Ph, Wiring diagram dan penjelasannya.
Terdapat banyak sekali sistem rangkaian motor starter yang dipakai untuk mengoperasikan Elektro motor dengan tujuan untuk mengurangi lonjakan arus starting yang sangat tinggi.

Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) yakni Salah satu sistem starter elektronika motor 3 ph yang bertujuan untuk meminimalkan lonjakan arus yang terjadi ketika elektronika motor dioperasikan (Starting).
Berbagai Wiring diagram rangkaian Starting Motor 3 fase
Baca juga: Rangkaian DOL (Direct On Line)

Sistem Rangkaian/Hubungan Gulungan (Winding) pada elektronika motor:
  • Star (Bintang)
  • Delta (Segitiga)

Sistem Starter Motor 3ph dengan rangkaian STAR-DELTA memakai kedua jenis rangkaian pada Gulungan Elektro motor secara bergantian.
Elektro motor 5,5KW s/d 22KW = STAR-DELTA

STAR-DELTA
Pada ketika pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian STAR-DELTA akan menghubungkan sumber tegangan ke Elektro motor dengan sistem rangkaian Gulungan STAR (Bintang), sehingga lonjakan Arus ketika starting sanggup diminimalkan atau dikurangi, sebab tegangan yang mengalir ke Elektro motor harus melewati dua Gulungan “Rangkaian Star (Bintang)”, atau satu gulungan hanya mendapat tegangan sebesar 380V / √3 = 220 Volt.
Baca juga: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase
Hubungan STAR pada Elektro Motor
 Terdapat banyak sekali sistem rangkaian motor starter yang dipakai untuk mengoperasikan Elek Boyolali - Tips - Wiring Diagram Rangkaian STAR-DELTA untuk Starting Motor 3Ph
Sambungan Star (Bintang)


Setelah Elektro motor berputar Normal (Perpindahan diatur dengan TIMER), lalu sistem Rangkaian STAR-DELTA akan bekerja dan mengubah rangkaian/hubungan Gulungan menjadi DELTA (Bintang), dan Elektro motor beroperasi dengan Normal. Setiap satu gulungan mendapat tegangan 380V.

Hubungan DELTA pada Elektro Motor
Sambungan Delta (Segitiga)

Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada Gulungan Elektro motor:
Star : Arus starting kecil, Torsi (Tenaga) kurang.
Delta : Arus Starting tinggi, Torsi (Tenaga) kuat.
Untuk lebih jelasnya bagaimana rangkaian STAR-DELTA tersebut, berikut Wiring Diagram Motor Starting STAR-DELTA beserta klarifikasi cara kerjanya.
Baca juga: Wiring diagram Auto trafo 4 step, lengkap

Wiring Diagram STAR-DELTA

 Terdapat banyak sekali sistem rangkaian motor starter yang dipakai untuk mengoperasikan Elek Boyolali - Tips - Wiring Diagram Rangkaian STAR-DELTA untuk Starting Motor 3Ph
Wiring diagram Star Delta


Prinsip Kerja Rangkaian STAR-DELTA:
  • Push Button"On" ditekan,Tegangan dari MCB mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1, Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO pada K1 juga terhubung dan mengalirkan tegangan dari Push Button"Off" menuju Coil K1 (Sebagai pengunci), Saat Push Button"On" dilepas, Magnetic Contactor K1 tetap terhubung sebab mendapat tegangan dari "Pengunci".
  • Disaat yang bersamaan, TIMER juga mendapat tegangan dari terminal Coil K1.
  • Tegangan dari terminal NC pada TIMER mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K3, sehingga Magnetic Contactor K3 juga terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro Motor, Sedangkan Magnetic Contactor K3 terhubung untuk menghubungkan terminal menjadi hubungan Star (bintang).
  • Proses ini menjadikan Elektro motor beroperasi dengan hubungan Bintang (Star) untuk start pertama kali.
  • Setelah beberapa saat, sesuai dengan settingan TIMER yang ada, Maka TIMER pun bekerja sehingga Terminal NC terputus, dan Terminal NO pada TIMER terhubung.
  • Saat Terminal NC pada TIMER terputus, maka Magnetic Contactor K3 juga terputus.
  • Kemudian, Terminal NO pada TIMER terhubung mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K2, sehingga Magnetic Contactor K2 terhubung., sedangkan Magnetic Contactor K1 tetap terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 tetap terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro motor.
  • Magnetic Contactor K2 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Electro motor.
  • Proses ini menjadikan elektronika motor yang semula beroperasi dengan hubungan Star (Bintang) bermetamorfosis beroperasi dengan hubungan Delta (Segitiga).
  • Jika Push Button"Off" ditekan,sumber tegangan ke semua Coil Magnetic Contactor terputus, dan Elektro motor berhenti beroperasi.

Komponen pada Rangkaian STAR-DELTA:
  • MCCB
MCCB berfungsi sebagai pemutus/penghubung utama pada rangkaian STAR-DELTA.

Selain itu MCCB juga berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat (Short Circuit) Pada rangkaian atau Electro motor.
Ukuran pengaman MCCB biasanya sebesar 125% x In.Elektro Motor.

  • Magnetic Contactor
Pada rangkaian STAR-DELTA, terdapat 3 buah Magnetic Contactor.

Magnetic Contactor K1, berfungsi sebagai penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.

Magnetic Contactor K2, disebut sebagai Penghubung rangkaian DELTA, juga berfungsi sebagai penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.

Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai penghubung terminal untuk mendapat hubungan STAR pada gulungan Elektro motor, dan tidak mengalirkan Tegangan.

Menentukan Ukuran Magnetic Contactor

Untuk memilih ukuran Magnetic Contactor K1 dan K2 dipakai Rumus:
Magnetic Contactor Delta = In / √3
Untuk memilih ukuran Magnetic Contactor K3 dipakai Rumus:
Magnetic Contactor untuk Star = In / 3
Contoh Perhitungan:
Jika Elektro Motor dengan daya 11Kw (11.000 Watt),380V, Cosphi 0,80, memakai sistem start rangkaian STAR-DELTA, maka kebutuhan Magnetic Contactornya, adalah:

P = V x I x Cosphi x √3

11.000 Watt = 380V x I x 0,80 x 1,73

In = 11.000 Watt / 525,92

In = 20,91 Ampere.

Magnetic Contactor K1 & K2 (DELTA):
In / √3
20,91 A / 1,73
12,08 Ampere.

Magnetic Contactor K3 (STAR):
In / 3
20,91 A / 3
6,97 Ampere

Untuk pemilihan ukuran Magnetic Contactor, kita sanggup memakai ukuran yang sesuai dengan perhitungan diatas.

  • TOR (Thermal Overload Relay)
TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi untuk mengamankan Elektro motor ketika terjadi kelebihan beban (Over Load), dengan prinsip kerja Bimetal yang akan melengkung ketika dilewati Arus yang melebihi settingan dari ukuran TOR (Thermal Overload Relay) tersebut.
Untuk memilih ukuran TOR (Thermal Overload Relay) pada rangkaian STAR-DELTA, kita sanggup memakai ukuran Maksimal sebesar:
TOR (Thermal Overload Relay) = In / 2
Untuk memperlihatkan pertolongan yang lebih baik pada Elektro motor, sebaiknya settingan TOR (Thermal Overload Relay) lebih rendah dari perhitungan diatas sebesar 10%, untuk menghindari jikalau elektronika motor bekerja maksimal terus menerus, tentu akan memperpendek Life Time Elektro motor tersebut.

  • TIMER
Timer pada Rangkaian STAR-DELTA berfungsi sebagai pengatur waktu perpindahan Magnetic Contactor K3 dan K2.

Settingan Timer sanggup diadaptasi dengan kondisi kerja dan beban dari masing-masing Elektro motor yang digunakan.

Pada umumnya Settingan Timer yang dipakai sekitar 4-5 Sekon. Namun pada kondisi tertentu settingan mungkin diperlukan lebih lama.



Semoga bermanfaat!

Ads Kanan Khusus Desktop